Punya banyak website dan blog tapi nggak punya waktu buat bikin artikelnya? Sini, biar saya bantu

Merawat Akun Facebook, Merawat Kenangan

Merawat-Facebook

Saya tumbuh dewasa bersama internet, warnet, media sosial, dan blog. Dari semuanya, nggak tau kenapa, Facebook-lah yang paling nggak mau saya hilangkan.

Padahal secara umur, akun Twitter saya seumuran sama Facebook. Saya pernah beberapa kali non-aktifkan akun Twitter tapi Facebook? No!

Saya pikir ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama karena di FB banyak grup jual beli dan komunitas hp yang kadang masih saya butuhkan.

Kedua, banyak kenangan soal masa muda, cinta, dan hobi yang nggak mungkin terulang kembali. Dari foto, postingan, sampai inbox masih tersimpan rapi di sana.

Ada dokumentasi dengan RBR--keluarga kecil yang saya temukan di SMP; Chitos, band yang dulu sempat saya perjuangkan; dan tentang dia, the one that made me complete.

Yang terakhir ini alasan utama dari sikap saya.

Foto, inbox, dan postingan tentang kami nggak mungkin bisa saya lenyapkan. Atau mungkin butuh waktu sangaaaaaaat lama sebelum saya bisa merelakannya.

Beberapa orang terdekat saya bertanya "kamu kok hobi nyakitin diri sendiri, sih? Tinggal hapus dan lupakan, meski butuh waktu lama buat sampai ke titik itu. But it worth the effort, kok".

Ya gimana ya, saya rasa ini bukan soal itu saja, tapi ada harapan dan mimpi yang hilang di sana.

Belakangan ini saya benar-benar hampir gila. Kadang semangat, kadang malas, kadang lupa, kadang ingat, kadang selow aja.

It feels like a roller coaster! Parahnya, sudah tiga kali saya melewati fase ini tapi nggak pernah bisa benar-benar keluar.

Padahal dia sudah menutup semua akses agar saya benar-benar melupakannya. Tapi apa? Saya mengais-ngais kenangan dari mana saja. Be it Google, Blogger, Facebook, or Tumblr.

Di sana, saya bisa menemukan kami yang masih hangat, saling mencintai, dan melengkapi.

Ada cerita yang nggak bisa diulang, tapi Facebook menyimpannya dengan baik.

Ada moment yang harusnya dilupakan, tapi Facebook mengingatkannya dengan tepat.

Ada harapan yang hilang, tapi Facebook nggak bisa berbuat apa-apa.

Anime Lovers who writes everything in his mind.