Good Ol' Days
Memories |
"Time Flies, memories stays"
Saya pikir tak ada ungkapan lain yang lebih pas untuk nostalgia selain ini. Saya yakin, siapa pun merasa waktu berjalan amat sangat cepat namun entah kenapa kepingan fragmen kehidupan bisa terekam dengan jelas dalam pikiran.
Rasanya baru kemarin saya berlarian di rel kereta dekat sekolah SD saya, sekarang tau-tau sudah 3 tahun lebih saya tak pernah mengunjungi rel itu--dan tentunya banyak juga yang berubah di sana.
Jujur saja, saya termasuk orang yang sering mengingat kenangan masa lalu, baik yang menyenangkan atau menimbulkan kesedihan. Bagi saya kenangan itu terlalu sayang untuk dilupakan.
Katanya kalau terlalu sering mengingat masa lalu tandanya kita belum move on dan punya pandangan untuk masa depan. Kalau memang harus begitu, biar lah, toh sampai kapan pun esok selalu jadi misteri dan kemarin jadi prasasti.
Dan prasasti ada untuk dilihat kembali, dibaca ulang, atau dipelajari oleh generasi setelahnya.
Setengah jam sebelum tulisan ini dibuat, saya sedang anteng sekrol album foto di facebook yang merekam setiap peristiwa menarik sejak dua belas tahun yang lalu.
Di sana saya menemukan bahwa wajah saya tidak banyak berubah, pun dengan beberapa teman lainnya. Saya juga menemukan Gilang yang tak tahu malu, terlalu percaya diri, cuek, namun sedikit lebih hidup dari saat ini.
Gilang yang dulu punya banyak teman, banyak kegiatan, punya hobi dan tentu saja punya kekasih. Namun dari semua kenangan dan peristiwa masa lalu, yang bikin saya rindu adalah masa remajanya.
Remaja yang penuh gejolak, berani, tak pikir panjang, tak peduli uang, tak peduli setan, tak kenal takut. Ah masa-masa itu, terlalu sayang untuk dilupakan.
Tidak akan terulang lagi dan saya akan lebih memilih kehilangan uang daripada harus melupakan kenangan dari masa remaja itu.